<![CDATA[Peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di negara berkembang seperti Indonesia sangat penting dalam hal penciptaan lapangan kerja, pembangkitan kegiatan ekonomi dan promosi kegiatan pengembangan usaha. Ditengah meningkatnya sektor UMKM di Indonesia terdapat juga masalah yang menyebabkan UMKM masih belum berkembang secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian terhadap pentingnya pengelolaan keuangan. Para pelaku UMKM cenderung mengabaikan standar yang telah ditetapkan disebabkan karena kurangnya pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan. Padahal pengelolaan keuangan dan pencatatan akuntansi akan sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja. SAK EMKM yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018 merupakan standar akuntansi keuangan untuk UMKM. Namun UMKM di Wilayah Meruya Selatan masih kurang memahami SAK EMKM dan keterampilan dalam penyusunan laporan keuangan berbasis SAK EMKM dikarenakan tidak semua pelaku usaha UMKM memiliki latarbelakang pendidikan di bidang ekonomi khususnya akuntansi. Hasil kegiatan yang telah dilakukan bahwa para peserta sangat antusias dan memberikan respon yang positif terhadap kegiatan pengadian kepada masyarakat yang telah dilakukan. Hal ini terlihat dari hasil kuesioner yang telah diberikan yang menyatakan sangat setuju sebesar 40% pada skala 4 atas kegiatan workshop penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.]]>
Copyrights © 2024
