Pola efek samping yang dialami pasien HIV yang menjalani terapi antiretroviral (ARV) menggunakan metode K-Means Clustering. Data yang digunakan berasal dari rekam medis pasien di puskesmas, yang mencakup informasi tentang usia pasien, jenis efek samping, durasi terapi ARV, dan pola penggunaan obat ARV. Metode Elbow dan Silhouette Score digunakan untuk menentukan jumlah cluster optimal, yang menghasilkan tiga cluster dengan tingkat pemisahan yang baik. Cluster pertama mencakup pasien dengan efek samping ringan dan durasi terapi pendek (kurang dari 6 bulan), cluster kedua berisi pasien dengan efek samping sedang dan durasi terapi menengah (6-12 bulan), sementara cluster ketiga meliputi pasien dengan efek samping berat dan durasi terapi lebih panjang (>12 bulan). Hasil clustering ini memberikan wawasan penting untuk perencanaan intervensi medis yang lebih tepat sasaran, seperti pemantauan rutin untuk cluster 1, pendekatan khusus untuk cluster 2, dan perhatian medis intensif untuk cluster 3. Visualisasi data dengan scatter plot mengilustrasikan hubungan antara keparahan efek samping dan durasi terapi, memudahkan pemahaman tentang pola distribusi pasien yang mengalami efek samping ARV. Temuan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perawatan dan kepatuhan pasien terhadap terapi ARV.
Copyrights © 2024