Secara geografis Indonesia terletak pada jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia wilayah rawan gempa. Upaya mencegah kegagalan struktur bangunan akibat gempa bumi dilakukan dengan menetapkan standar perencanaan bangunan sebagai panduan. Dalam penelitian ini, model bangunan gedung adalah gedung imajiner yang hanya memiliki bentuk serta ukuran dan dimensi balok dan kolom berdasarkan preliminary design. Model bangunan akan dilakukan analisis pushover menggunakan beban gempa yang mengacu pada SNI 1726-2019. Selanjutnya, model bangunan akan ditentukan tingkat kinerja strukturnya yang mengacu pada ATC-40. Model bangunan akan diberikan perkuatan berupa shear wall. Model bangunan yang telah diberikan shear wall akan kembali dilakukan push over analysis untuk mengetahui level kinerja strukturnya setelah diberikan perkuatan. Hasil analisis dan diperoleh iregularitas pada bangunan berpengaruh terhadap adanya eksentrisitas antara pusat kekakuan dan pusat massa. Pada model bangunan yang kami rencanakan terdapat eksentrisitas antara pusat kekakuan dan pusat massa sebesar 2 m sehingga model bangunan ini mengalami sedikit torsi pada mode shape pertama. Pada model bangunan ini didapatkan hasil analisis kinerja seismik damage control pada arah x dan immediate occupancy pada arah y dengan rasio drift rata-rata 0,011 m pada arah x dan 0,008 m pada arah y. Penambahan perkuatan shear wall berpengaruh dalam menggeser pusat kekakuan struktur 1 m mendekati pusat massa struktur. Penambahan shear wall pada struktur juga berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seismik. Berdasarkan hasil analisis pushover pada software ETABS didapatkan hasil kinerja seismik immediate occupancy pada arah x dan y dengan rasio drift rata-rata 0,002 untuk arah x dan 0,008 pada arah y. Kata Kunci: Pushover, eksentrisitas, shear wall, kinerja seismik.
Copyrights © 2024