Budidaya sistem hidroponik memerlukan mitra petani sebagai penyedia produk untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi dan pemasaran. Kemitraan yang dibangun hendaklah menguntungkan kedua belah pihak dengan menerapkan konsep agrosociopreneurship. Penelitian berupaya untuk menganalisis implementasiagrosociopreneurship pada kemitraan melon hidroponik antara petani mitra dan Flos Hidroganik dan menganalisis kebermanfaatan adanya kemitraan melon hidroponik bagi petani mitra di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan Focus Grup Discussion (FGD). Informan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari Flos Hidroganik, petani mitra, dan PPL setempat. Hasil analisis menunjukkan bahwa agrosociopreneurship telah diimplementasikan pada kemitraan melon yang dapat dilihat dari beberapa hal yaitu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, meningkatkan pendapatan petani mitra, mampu mengatasi permasalahan petani sekitar terkait harga yang fluktuatif karena adanya jaminan harga dan jaminan pasar, serta memberikan inovasi teknologi IoT sistem drip irrigation pada budidaya melon hidroponik. Artinya, adanya kemitraan melon hidroponik telah memberikan dampak sosial yang positif pada masyarakat sekitar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024