Kawasan Timur Tengah merupakan kawasan yang seringkali menghadapi berbagai konflik di kawasan. Amerika Serikat sebagai salah satu negara adidaya menyebarkan pengaruh hegemoninya pada kawasan tersebut. AS mulai merumuskan kebijakan luar negerinya pada masa administrasi Presiden Harry S. Truman pascaperang dunia kedua sampai dengan sekarang, yakni pada masa pemerintahan Presiden Joseph R. Biden. Adapun kebijakan Abraham Accords merupakan kebijakan yang diterapkan hingga saat ini dan diinisiasikan oleh Presiden Donald Trump pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan Abraham Accords dan analisis faktor idiosinkratik Trump dalam kebijakan Abraham Accords. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Abraham Accords dapat diwujudkan melalui pengaruh beberapa faktor idiosinkratik Trump, seperti pengalaman awal karier sebagai pebisnis, transisi kunci kehidupan saat Trump masuk akademi militer, peran mentor Trump, yakni Roy Cohn, landasan impian Trump, yakni Fred Trump yang memberikan banyak pengaruh dalam hidupnya, dan masalah yang penting secara psikologis, yakni kepribadian narsistik. Tiap-tiap faktor idiosinkratik Trump mengarahkan melalui pengaruh dan karakteristiknya masing-masing sehingga Trump menginisiasikan Abraham Accords sebagai upaya mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Copyrights © 2024