<![CDATA[Peran teknologi informasi sangat penting bagi Diskominfo Kota Samarinda untuk mencapai tujuannya. Berbagai layanan TI diberikan kepada seluruh OPD yang ada di Kota Samarinda, seperti penyediaan infrastruktur jaringan intranet dan internet menggunakan fiber optic untuk menghubungkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada terdiri dari 40 Badan/Dinas, 10 Kecamatan, 59 Kelurahan, 28 Puskesmas, 9 UPTB/UPTD dan 75 titik CCTV. Seluruhnya dimonitor dan kelola secara terpusat di Network Operation Center (NOC) Diskominfo Kota Samarinda. Dari hasil kuesioner yang dibagikan, diketahui bahwa masalah yang terjadi adalah belum terdokumentasinya dengan baik seluruh kegiatan layanan IT dan aktifitas penanganan insiden, penerapan SOP yang belum berjalan dengan baik, serta belum adanya klasifikasi insiden dan skema prioritas. Dalam penelitian ini, framework COBIT 2019 digunakan untuk melakukan analisa tata kelola IT. Pada proses DSS01 – Managed Operation nilai capability level 2 mencapai 83% di kategorikan L (Largely Achieved) untuk keadaan saat ini (as-is). Hal ini dapat diartikan bahwa DSS01 – Managed Operations berada pada capability level 1, sedangkan untuk keadaan yang diharapkan (to-be) adalah capability level 3. Pada proses DSS02 - Managed Service Request and Incidents untuk saat ini (as-is) berada pada capability level 2 dengan nilai capability level mencapai 86% di kategorikan F (Fully Achieved) artinya seluruh bukti-bukti sistematis dan aktifitas yang signifikan sudah mencapai target dan prosesnya telah dikelola secara berkala. Sedangkan penilaian DSS02 di perhitungan capability level 3 hanya mencapai 49% di kategorikan P (Partialy Achieved) sehingga penilaian tidak dapat dilanjutkan, sedangkan keadaan yang diharapkan (to-be) adalah capability level 3. Hal ini berarti Diskominfo Kota Samarinda harus memenuhi syarat-syarat aktifitas indikator process capability pada level 3 yang belum terpenuhi. Kata kunci : COBIT 2019, Tata Kelola IT, DSS, DSS01, DSS02, capability level]]>
Copyrights © 2024
