Cemas merupakan respon fisiologis individu yang ditandai dengan gemetar, panik, gugup, dan bingung.Stress akibat cemas yang berlebihan menyebabkan individu itu kesulitan mengendalikan emosi sehinggaketegangan meningkat dan sulit tidur. Individu yang tidak menunjukkan gangguan tidur atau masalah tidurdilaporkan memiliki kualitas tidur yang baik. Studi kuantitatif dengan pendelatan cross-sectional inimemiliki tujuan sebagai penentu korelasi antara kecemasan dan kualitas tidur mahasiswa di FakultasKesehatan dan Teknologi Umkla. Penelitian ini melibatkan seluruh mahasiswa yang menyelesaikan tugasakhir di Fakultas Kesehatan dan Teknologi Umkla, yang menggunakan HARS dan PSQI. Populasipenelitian dipilih dengan teknik stratified random sampling. Analisa bivariat menggunakan spearman rank.Dalam penelitian ini didapatkan bahwa dari 157 responden  terdapat 22 responden (14,0%) tanpakecemasan, 103 responden (65,9%) dengan kecemasan ringan, 24 responden (15,3%) dengan cemassedang, dan 8 responden (5,1%) dengan cemas berat. Responden dengan kualitas tidur baik sejumlah 23(14,6%) dan responden dengan kualitas tidur buruk 134 (85,4%).  Hasil analisis uji spearman menunjukkanbahwa nilai signifikan (p) memiliki nilai 0,000 (α=0,05) dan (r) 0,623. Keputusan penelitian ini adalahbahwa bagi mahasiswa yang menyusun tugas akhir, ada korelasi signifikan antara tingkat kecemasanmereka dengan kualitas tidur mereka.Kata kunci : mahasiswa, tugas akhir, cemas, kualitas tidur Abstract
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024