Urban farming merupakan salah satu solusi ketahanan pangan masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. menganalisis keberlanjutan urban farming ditinjau dari lima dimensi, yaitu ekologis, ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan, serta 2. menganalisis tantangan dan upaya pelaku urban farming mengatasi kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survei dan wawancara. Hasil penelitian menemukan kelima dimensi urban farming perlu ditingkatkan untuk mendukung keberlanjutan urban farming di Kota Pekanbaru. Tantangan utama urban farming adalah keterbatasan lahan, permodalan dan teknologi. Upaya yang dilakukan pelaku urban farming untuk mengatasi kendala antara lain: proaktif dalam belajar mandiri, membangun jejaring dan kemitraan, bergabung dalam kelompok, memaksimalkan sumber daya yang tersedia, memperluas lahan, mengakses bantuan dari pemerintah, dan melakukan inovasi. Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelatihan, memberdayakan kelompok dan komunitas, mengembangkan teknologi ramah lingkungan, mengorientasikan kegiatan urban farming pada ekonomi pasar, serta meningkatkan dukungan kelembagaan dari pemerintah. Selain itu, optimalisasi penggunaan lahan terlantar juga perlu dilakukan melalui skema sewa atau bagi hasil dengan pemilik lahan.
Copyrights © 2024