The National Education Association (NEA) sudah menentukan kompetensi abad ke-21 menjadi keterampilan 4C yaitu keterampilan berpikir kreatif, berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi, serta kolaborasi. Era revolusi industri 4.0 menuntut pemerintah dapat mengubah kebijakan pendidikan dengan memperkenalkan Kurikulum Merdeka Belajar yang bertujuan membentuk Profil Pelajar Pancasila yang salah satunya berpikir kritis. Sarana dalam membangun kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan pendekatan konstruktivisme adalah E-LKPD. E-LKPD merupakan bahan ajar elektronik yang dirancang guna memudahkan peserta didik memahami pembelajaran di era teknologi sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan E-LKPD berbasis pendekatan konstruktivisme untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis pada submateri pembelahan sel. Penelitian ini menggunakan pengembangan 4D yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. E-LKPD ini menerapkan pendekatan konstruktivisme yang tahapannya meliputi persepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep, serta pengembangan konsep tanpa aplikasi konsep. Keterampilan berpikir kritis yang diterapkan terdiri dari interpretasi, eksplanasi, analisis dan evaluasi. Sasaran penelitian ini yaitu 30 peserta didik Fase F11.4 SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Keefektifan dalam penelitian ini dilihat dari ketuntasan hasil belajar kognitif dan ketercapaian indikator berpikir kritis. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa ketuntasan hasil belajar kognitif peserta didik ditinjau dari nilai post-test yaitu 100% peserta didik tuntas serta nilai n-gain 0,73 dengan kategori peningkatan tinggi. Sedangkan ketercapaian indikator berpikir kritis interpretasi, eksplanasi, analisis dan evaluasi memperoleh nilai n-gain berturut-turut yaitu 0.66; 0.73; 0.73; dan 0.84; serta rerata persentase indikator berpikir kritis yaitu 91% dengan kategori sangat baik.
Copyrights © 2024