Sindrom Guillain Barre (GBS) adalah gangguan pada saraf akut perifer yang disebabkan adanya inflamasi sehingga dapat mengakibatkan kelumpuhan yang parah dan berlangsung lama. Sekitar sepertiga pasien mengalami gagal napas yang memerlukan perawatan intensif di unit perawatan intensif (ICU) dan ventilasi. Sindrom Guillain Barre menjadi salah satu penyebab paling sering terjadinya kelumpuhan flaksid akut di seluruh dunia. Tujuan studi kasus adalah untuk penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan Guillain barre syndrome di ruang rawat Mina 1 RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh. Diagnosa keperawatan adalah bersihan jalan napas tidak efektif, gangguan mobilitas fisik, gangguan menelan, konstipasi, defisit nutrisi dan ketidakseimbangan elektrolit. Hasil pengkajian yang didapatkan pasien mengalami dipsnea, kelemahan pada semua ektremitas yang diawali dengan parestesia sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, wajah terasa baal, sulit dalam mengunyah dan menelan makanan. Hasil implementasi yang dilakukan selama lima hari rawatan dua dari enam diagnosa teratasi sedangkan untuk empat diagnosa lainnya mengalami peningkatan daripada sebelum diberikan implementasi. Intervensi yang dapat dilakukan untuk terus dapat meningkatkan kondisi pasien yaitu latihan ROM secara mandiri maupun dibantu oleh keluarga.
Copyrights © 2024