The maternal mortality rate in Indonesia in 2021 due to hypertension in pregnancy was 1,077. Pregnant women should get appropriate hypertension drugs and continue until breastfeeding if blood pressure has not stabilized. This study aims to determine pharmacists' knowledge and perceptions of pharmacists towards screening prescriptions for hypertension in pregnant and lactating women so as to increase safety and reduce the risk of maternal and infant mortality. The research method used was descriptive research, data collection using questionnaires and interviews. Respondents in this study were doctors and pharmacists who met the research criteria, namely 20 pharmacists and 3 obstetricians and gynecologists. The results showed 14 (75%) pharmacists answered correctly about hypertension drugs that are safe for pregnant women, 6 (30%) drugs to treat preeclampsia, and 4 (20%) drugs for eclampsia patients. A total of 19 (95%) pharmacists had difficulty serving hypertension prescriptions for pregnant and lactating women and 18 (90%) had difficulty knowing drug safety. The conclusion of this study is the pharmacist's knowledge of hypertension therapy in pregnant and lactating women, the average who answered correctly was 8 (43.75%) people, who experienced difficulties when serving prescriptions as many as 19 (95%) people. All 20 pharmacists (100%) answered that they needed training and information sources regarding safe hypertension therapy for pregnant and lactating women. ABSTRAK Angka kematian ibu di Indonesia tahun 2021 yang disebabkan karena hipertensi dalam kehamilan adalah 1.077. Ibu hamil harus mendapatkan obat hipertensi yang sesuai dan dilanjutkan sampai proses menyusui apabila tekanan darah belum stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan persepsi apoteker terhadap skrining resep obat hipertensi pada ibu hamil dan menyusui sehingga meningkatkan keamanan dan menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah dokter dan apoteker yang memenuhi kriteria penelitian, yaitu 20 apoteker dan 3 dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Hasil penelitian menunjukkan 14 (75%) apoteker menjawab benar mengenai obat hipertensi yang aman untuk ibu hamil, 6 (30%) obat untuk mengatasi preeklamsia, dan 4 (20%) obat untuk pasien eklamsia. Sebanyak 19 (95%) apoteker kesulitan melayani resep hipertensi untuk ibu hamil dan menyusui dan 18 (90%) kesulitan mengetahui keamanan obat. Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan apoteker terhadap terapi hipertensi pada ibu hamil dan menyusui rata-rata yang menjawab benar adalah 8 (43,75%) orang, yang mengalami kesulitan saat melayani resep sebanyak 19 (95%) orang. Seluruh apoteker 20 (100%) menjawab membutuhkan pelatihan dan sumber informasi mengenai terapi hipertensi yang aman untuk ibu hamil dan menyusui.
Copyrights © 2024