Kabupaten Jember memiliki potensi pariwisata yang khas, yaitu adanya keberagaman wisata budaya di Kecamatan Arjasa. Namun dalam pengembangan wisata budaya tersebut terdapat beberapa permasalahan. Kecamatan Arjasa memiliki banyak daya tarik wisata yang tersebar di beberapa desa, namun belum ada keterkaitan antar ODTW dalam hal pengembangan jalur wisata, belum terintegrasinya pengelolaan antar ODTW, dan penyediaan fasilitas serta sarana dan prasarana transportasi yang beberapa belum memadai. Terdapat ketimpangan jumlah kunjungan wisatawan khususnya pada ODTW yang lokasinya berdekatan, di mana merupakan salah satu dampak dari belum terintegrasinya ODTW di Kecamatan Arjasa. Dengan kondisi tersebut, maka diharapkan adanya konsep pengembangan wisata budaya terpadu ini dapat memecahkan permasalahan pengembangan wisata budaya di Kecamatan Arjasa. Analisis Isi digunakan untuk mendapatkan variabel-variabel yang menjadi kriteria pengembangan pariwisata terpadu. Selanjutnya dilakukan analisis penilaian kondisi pengembangan wisata di Kecamatan Arjasa berdasarkan penilaian stakeholders dengan Teknik Skoring yaitu memberikan skor dengan rentang 1-4 pada setiap kriteria. Berdasarkan hasil Analisis Isi yang dilakukan, didapatkan lima (5) kriteria pengembangan wisata budaya terpadu, yaitu Jaringan Internal, Jaringan Eksternal, Ketersediaan Sarana Transportasi, Ketersediaan Prasarana Transportasi, dan Keterlibatan Masyarakat. Selanjutnya berdasarkan analisis penilaian tingkat keterpaduan pengembangan wisata di Kecamatan Arjasa berdasarkan stakeholders didapatkan nilai tingkat keterpaduan wisata meliputi tiga (3) kriteria dengan nilai Tinggi, yaitu Jaringan Internal, Jaringan Eksternal, dan Keterlibatan Masyarakat, satu (1) kriteria dengan nilai Rendah yaitu Prasarana Transportasi, dan satu (1) kriteria dengan nilai Sangat Rendah yaitu Sarana Transportasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024