Penelitian ini menganalisis strategi komunikasi organisasi yang diterapkan oleh Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dalam mencapai akreditasi unggul. Dengan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan pemangku kepentingan utama, seperti Rektor, Wakil Rektor, Kepala Badan Penjaminan Mutu, dan Dekan. Penelitian ini menyoroti penerapan tiga tipe komunikasi utama; top-down, bottom-up, dan horizontal serta tantangan dalam implementasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi top-down berperan penting dalam menetapkan kebijakan dan memberi ruang inovasi bagi unit, fakultas dan program studi, sementara komunikasi bottom-up digunakan untuk mengumpulkan masukan dari staf, dosen, dan mahasiswa. Komunikasi horizontal mendukung koordinasi antar fakultas dan program studi untuk memastikan keselarasan dan kolaborasi. Tantangan yang dihadapi meliputi perubahan regulasi yang cepat, kesenjangan waktu informasi, dan efisiensi pengelolaan data. Namun, universitas berhasil mengatasi hal tersebut dengan membangun budaya komunikasi inklusif, transparansi, dan kolaborasi. Secara keseluruhan, strategi komunikasi yang diterapkan tidak hanya melibatkan pimpinan dalam menetapkan arah, tetapi juga memastikan partisipasi aktif seluruh elemen organisasi untuk mencapai akreditasi unggul, yang berkontribusi pada pengembangan teori komunikasi organisasi di pendidikan tinggi.
Copyrights © 2025