Kelurahan Oesapa merupakan kelurahan yang masuk dalam kawasan kumuh dengan jumlah penduduk tinggi yang dapat meningkatkan jumlah timbulan sampah organik. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, Kelurahan Oesapa tidak memiliki Tempat Pengolahan Sampah (TPS) organik. Oleh sebab itu perlu ada pengolahan sampah organik secara berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui timbulan sampah organik dan mengidentifikasi skema pengolahan sampah organik. Skema pengolahan sampah organik dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa skenario pengolahan sampah organik dengan menggunakan metode dinamis. Dalam metodde ini terdapat sub sistem jumlah penduduk dan sub sistem volume sampah organik. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2033, jumlah penduduk di Kelurahan Oesapa diprediksi sebanyak 34.979 orang dengan jumlah timbulan sampah organik sebesar 16,1953 m3/hari. Pengolahan sampah organik saat ini masih menimbulkan masalah sampah karena terdapat 9,4386m3/hari sampah organik yang belum dikelola dan 6,0672 m3/hari sampah organik yang terangkut ke TPA. Simulasi sistem dinamis menunjukan skenario pengolahan sampah yang pertama merupakan skenario terbaik untuk mengatasi masalah timbulan sampah organik di Kelurahan Oesapa dengan jumlah sampah organik yang terolah dengan sistem komposting sebesar 2,3599 m3/hari dan terdapat 12,5860 m3/hari sampah organik yang dapat diolah pada TPS-3R dengan metode BSF sehingga jumlah sampah yang terangkut ke TPA hanya sebesar 0,7866 m3/hari.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024