Asuransi adalah produk keuangan yang memberikan perlindungan terhadap potensi kerugian keuangan dengan cara memindahkan risiko kerugian keuangan dari individu ke perusahaan asuransi. Pada asuransi terdapat istilah cadangan klaim, yaitu dana yang harus disiapkan oleh perusahaan asuransi di masa mendatang untuk menyelesaikan pembayaran klaim yang telah terjadi. Umumnya, dalam menentukan besarnya cadangan klaim, perusahaan asuransi menggunakan metode Chain Ladder. Pada penelitian ini digunakan modifikasi dari metode Chain Ladder, yaitu metode Munich Chain Ladder. Metode ini membantu perusahaan asuransi mengestimasi bagaimana klaim akan berkembang seiring waktu, sehingga mereka dapat menyiapkan cadangan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan perhitungan cadangan klaim serta mengetahui hasil selisih estimasi cadangan klaim yang dibayarkan dan klaim yang ditanggung pada studi kasus asuransi kendaraan bermotor di perusahaan asuransi X menggunakan metode Chain Ladder dan metode Munich Chain Ladder. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Chain Ladder diperoleh gap sebesar Rp 26.034.501.350, sedangkan menggunakan Munich Chain Ladder diperoleh gap sebesar Rp 21.567.539.369. Oleh karena itu, metode Munich Chain Ladder terbukti lebih efisien dalam memproyeksikan cadangan klaim, karena memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengalokasikan dana cadangan klaim yang lebih kecil, sehingga sisa dana dapat dialokasikan untuk tujuan lain.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024