Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat monitoring energi dan biaya listrik berbasis Arduino Nano dengan pemanfaatan sensor ACS712 dan sensor ZMPT101B. Penelitian dilakukan dengan menguji tiga jenis lampu yaitu 7W, 10W, dan 20W dengan variasi tarif dasar listrik (TDL) Rp 415/kWh, Rp 605/kWh, dan Rp 1352/kWh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus dan tegangan AC tidak memiliki nilai tetap tetapi berubah secara sinusoidal, sehingga nilai daya, energi, dan biaya listrik berfluktuasi seiring waktu. Berdasarkan hasil penelitian, urutan lampu yang memiliki biaya listrik terendah ke tertinggi adalah lampu 7W, 10W, dan 20W, untuk semua jenis TDL yang diuji. Selain itu, terdapat selisih perbandingan antara nilai energi rata-rata dengan energi secara teori selama 12 jam. Selisih tersebut adalah 0,00968 kWh untuk lampu 7W, 0,03860 kWh untuk lampu 10W, dan 0,04404 kWh untuk lampu 20W. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa biaya listrik lampu 7W untuk TDL Rp 415/kWh, Rp 605/kWh, dan Rp 1352/kWh masing-masing adalah Rp 34,4, Rp 65,18, dan Rp 125,59. Biaya listrik lampu 10W untuk TDL yang sama adalah Rp 62,78, Rp 98,96, Rp 215,77. Sementara itu, biaya listrik lampu 20W untuk TDL yang sama adalah Rp 104,64, Rp158,24, dan Rp 324,89. Meskipun demikian, urutan lampu yang paling mendekati nilai teori terkait biaya listrik adalah lampu 20W, 7W, dan 10W. Output yang diperoleh pada LCD dan aplikasi android menunjukkan kesesuaian 100%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan sistem monitoring energi yang efisien dan akurat.
Copyrights © 2024