: Perilaku tantrum sering kali dialami oleh anak-anak pada umumnya yang berpotensi melukai diri dan orang lain. Terlebih pada anak-anak dengan kondisi autisme. Luapan emosi yang dikeluarkan berlebihan akan berdampak pada berbagai aspek perkembangan anak terlebih ketika sedang dalam proses pembelajaran. Metode yang tepat diperlukan sebagai penyaluran emosi yang aman bagi anak dengan tanpa adanya risiko yang dapat mencederai mereka. Metode pengabdian yang dilakukan penulis berupa pelatihan, pembuatan serta implementasi permainan dalam bentuk slime sebagai metode penyaluran emosi. Tim juga melakukan sharing dan forum diskusi terkait pengetahuan dalam penanganan tantrum anak autisme serta metode yang mereka gunakan. Evaluasi dilakukan dengan kuisioner yang dibagikan kepada guru dan orang tua pada pre dan post metode slime dilakukan, serta kuisioner hasil perubahan durasi tantrum anak yang menurun pada 28 anak autisme di sekolah tersebut. Kegiatan ini didukung oleh kepala sekolah, guru dan dosen pendamping tim, dilaksanakan selama beberapa hari dibulan Juni 2024. Hasil pengabdian ini mencakup penurunan episode tantrum anak, fokus anak dalam pembelajaran dan pemberdayaan orang tua dan guru dalam metode penurunan tantrum anak. Penulis berharap bahwa hasil pengabdian ini bisa meningkatkan perkembangan anak autisme yang akan berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia.
Copyrights © 2025