Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengevaluasi perubahan morfologi dan fisikokimia tepung uwi selama perendaman dan pengeringan secara simultan. Irisan umbi uwi direndam selama 0, 24, dan 48 jam yang menyebabkan fermentasi alami, irisan umbi basah dikeringkan pada pengering kabinet selama 18 jam pada suhu pengeringan 40, 50, dan 60 °C. Irisan umbi uwi kering dihaluskan sampai 100 mesh dan dilanjutkan dengan analisis morfologi granula, kadar pati, kadar amilosa, kadar protein, kadar serat kasar, pH, titratable acidity, warna tepung uwi dan analisis gugus fungsi menggunakan ATR-FTIR. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lubang pada permukaan granula pati hasil fermentasi 48 jam. Keberadaan lubang pada permukaan granula menyebabkan leaching amilosa yang menyebabkan perubahan pada karakteristik fisikokimia pati. Interaksi lama perendaman dan suhu pengeringan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar pati dan warna. Semakin lama fermentasi alami dan semakin tinggi suhu pengeringan akan menurunkan kadar pati, nilai kecerahan L*, kemerahan a* dan kebiruan b*. Lama fermentasi alami menurunkan amilosa, protein larut air, serat kasar, dan pH, meningkatkan titratable acidity, namun tidak dipengaruhi oleh suhu pengeringan. Struktur molekul pati uwi hampir tidak berubah setelah fermentasi alami dan pengeringan, ditunjukkan tidak adanya gugus fungsi baru pada spektra FTIR. Karakteristik tepung uwi yang terbaik dari perlakuan fermentasi alami selama 24 jam dan pengeringan 60 °C dengan kadar pati 72,02%, rendemen, 24,595, kadar amilosa 31,07%, kadar protein larut 2,74%, kadar serat kasar 1,56%, pH 5,88, titratable acidity 0,68, kelarutan 13,28%, L* 67,9, a* 3,6, b* -2.
Copyrights © 2024