Penelitian ini menggunakan metodologi korelasional secara kuantitatif. Ada 385 remaja yang menggunakan media sosial secara teratur sebagai subjek penelitian. Analisis regresi linier sederhana dan analisis deskriptif adalah metode analisis data yang digunakan. Analisis deskriptif dilakukan menggunakan rumus persentase, sementara regresi linear sederhana menggunakan uji regresi dengan bantuan program SPSS versi 22 for Windows. Berdasarkan temuan penelitian, hatespeech dikategorikan sebagai sedang, dengan 220 responden (57,1%), tetapi cyberwellness dikategorikan sebagai sangat tinggi, dengan 150 responden (39,0%). Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara cyberwellness dan hatespeech pada remaja di media sosial.
Copyrights © 2024