Eschericia coli penghasil extended-spectrum beta-lactamase (ESBL) memiliki tingkat resistensi tertinggi terhadap sebagian besar agen antimikroba dan menjadi penyebab utama kematian terkait resistensi bakteri teerhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko dan mortalitas kasus infeksi E. coli penghasil ESBL. Penelitian ini menggunakan desain analitik kasus-kontrol dan dilakukan di RS Murni Teguh Medan. Sampel penelitian meliputi 174 spesimen pasien rawat inap dengan isolat E. coli pada tahun 2022, yang dibagi menjadi kelompok penghasil ESBL (135 spesimen, 77,6%) dan bukan penghasil ESBL (39 spesimen, 22,4%). Data dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil regresi logistik menunjukkan perbedaan bermakna pada riwayat penggunaan antibiotik (p=0,003; OR=3,9) sebagai faktor risiko kejadian infeksi E. coli penghasil ESBL. Selain itu, komorbiditas merupakan variabel paling bermakna sebagai penyebab mortalitas pada kejadian infeksi E. coli (p=0,007; OR=8,2). Terdapat perbedaan bermakna pada mortalitas antara ESBL dan non-ESBL (p=0,028;=OR 5,9). Infeksi E. coli penghasil ESBL memiliki risiko yang bermakna terkait riwayat penggunaan antibiotik dan komorbiditas, dengan mortalitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok non-ESBL. Hasil tersebut menegaskan pentingnya penguatan program penatagunaan antibiotik di rumah sakit untuk mencegah dan mengendalikan resistensi antimikroba.
Copyrights © 2024