Penelitian ini menganalisis pengaruh ideologi dominan dalam kurikulum pendidikan musik di Makassar, yang cenderung mengutamakan musik barat dan mengabaikan musik tradisional lokal seperti Bugis dan Makassar. Dengan menggunakan teori ideologi Slavoj Zizek, penelitian ini menunjukkan bahwa globalisasi dan modernisasi menyebabkan homogenisasi kurikulum musik, menganggap musik barat lebih prestisius. Ditekankan pentingnya diversifikasi kurikulum untuk mengakomodasi musik lokal, sehingga siswa dapat mengembangkan kreativitas dan identitas musik mereka. Kesimpulannya, perubahan kurikulum yang inklusif akan meningkatkan apresiasi terhadap musik lokal dan membuka ruang untuk keberagaman budaya dalam pendidikan musik.
Copyrights © 2024