Semarang City, which have a high risk of flooding. Floods not only cause material losses, but also have a significant impact on people's health, with skin diseases, acute respiratory infections (ARI), and diarrhea as the main complaints. This research aims to analyze post-flood community health vulnerabilities in Bandarharjo Village using a quantitative descriptive approach. Data was collected through interviews with Community Health Centers and sub-district officials regarding the number of people affected by the flood and the types of diseases that occurred. The research results show that community health vulnerability is influenced by poor sanitation conditions, low health awareness, and limited access to health services. The resulting recommendations include improving sanitation infrastructure, increasing health awareness through education, and strengthening access to health services. It is hoped that this research can become the basis for more effective health mitigation policies in coastal areas that are vulnerable to flood disasters. ABSTRAK Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di wilayah pesisir dan dataran rendah, seperti Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang, yang memiliki risiko tinggi terhadap banjir. Banjir tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga berdampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat, dengan penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan diare sebagai keluhan utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan kesehatan masyarakat pasca banjir di Kelurahan Bandarharjo dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan Puskesmas dan perangkat kelurahan mengenai jumlah masyarakat yang terdampak banjir serta jenis penyakit yang muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerentanan kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh kondisi sanitasi yang buruk, rendahnya kesadaran kesehatan, dan terbatasnya akses layanan kesehatan. Rekomendasi yang dihasilkan antara lain meliputi perbaikan infrastruktur sanitasi, peningkatan kesadaran kesehatan melalui edukasi, serta penguatan akses layanan kesehatan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan mitigasi kesehatan yang lebih efektif di wilayah pesisir yang rentan terhadap bencana banjir.
Copyrights © 2024