Dusun Mulyorejo memanfaatkan pisang kepok menjadi olahan pisang goreng dan keripik. Hasil olahan tersebut meninggalkan sisa berupa limbah kulit pisang. Kulit Pisang Kepok mengandung antara lain air, abu, protein, lemak, serat, karbohidrat, lignin, selulosa dan hemiselulosa. Komponen polimer berupa selulosa, hemiselulosa dan lignin merupakan sumber utama untuk menghasilkan glukosa dari hasil fermentasi kompos. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kualitas kompos dari limbah kulit pisang kepok menjadi kompos dengan penambahan eceng gondok dan rumput liar diaktivasi menggunakan EM4 sebagai media tumbuh tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir.). Penelitian dilakukan dengan metode takakura dengan 4 variasi perlakuan. Masing-masing perlakukan dilakukan pengulangan (duplo). Proses pengomposan dilakukan selama 30 hari dan menghasilkan penyusutan kompos 30,07-31,65% dengan melihat warna kompos bewarna hitam, tidak berbau dan sedikit kasar. Hasil analisis kualitas kimia kompos kulit pisang kepok untuk kadar air 42,42-50,76%, C-organik 43,45-46,17%, N-total 2,65-2,90%, P-total 1,27-1,39% dan rasio C/N 15,95-16,99 sudah sesuai SNI-19-7030-2004 kecuali C-organik. Perlakuan pemberian kompos kulit pisang kepok terhadap tanaman kangkung darat darat (Ipomoea reptans Poir.) menyimpulkan bahwa pemberian dosis kompos dapat digunakan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan berat segar tanaman.
Copyrights © 2024