Desa Tenggalinggah, yang terletak di lereng Gunung Agung, Bali, memiliki potensi alam dan budaya yang kaya. Namun, optimalisasi sektor kuliner tradisional sebagai daya tarik wisata masih membutuhkan perhatian lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kuliner tradisional sebagai elemen penting dalam pengembangan pariwisata di desa tersebut. Dengan menggunakan metode survei terhadap wisatawan domestik dan mancanegara serta wawancara mendalam dengan pelaku usaha kuliner dan pemangku kepentingan, penelitian ini mengeksplorasi persepsi dan peluang pengembangan kuliner lokal. Hasil survei menunjukkan tingginya minat wisatawan terhadap kuliner Bali tradisional, khususnya yang disajikan dengan cerita atau filosofi budaya yang menyertainya. Penggunaan bahan lokal yang segar juga dinilai meningkatkan kesan autentik. Meski demikian, tantangan utama yang diidentifikasi adalah kurangnya promosi dan keterbatasan akses pasar. Penelitian ini merekomendasikan kolaborasi antar pihak, promosi digital, pelatihan bagi pelaku usaha, serta pengembangan paket wisata tematik yang mengintegrasikan kuliner tradisional dengan atraksi wisata lainnya. Dengan strategi tersebut, kuliner tradisional tidak hanya menjadi pelengkap pariwisata, tetapi juga berperan sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi sekaligus pelestarian budaya di Desa Tenggalinggah.
Copyrights © 2024