Penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi kinerja reaktor hidrolisis asidogenesis sebagai tangki penyimpan sekaligus proses intermediate sebelum menjadi biogas dari limbah PKS dengan skala pilot plant. Kinerja reaktor dipengaruhi oleh waktu tinggal (HRT) dan pengenceran limbah yang mengakibatkan penurunan partikel solid dari limbah tersebut. Limbah yang diolah diambila dari limbah PKS dari PT. Adolina Perbaungan Sumatera Utara. Pembuatan reaktor yang dilakukan mirip dengan reaktor baffle dan dikombinasikan dengan reaktor pengaduk (CSTR). Pengaruh waktu tinggal dan pengenceran dapat di lihat dengan perubahan partikel organik sebagai hasil proses intermediate (komponen monomer) sebelum menjadi biogas. Uji coba pada reaktor dilakukan mulai dengan proses aklimatisasi, start up hingga variasi HRT. Variasi waktu tinggal dilakukan pada 30, 36 dan 42 hari dan pengenceran limbah yaitu satu kali dan dua kali pengenceran. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimal untuk skala pilot plant adalah pada 36 hari dengan dua kali pengenceran. Hal ini diharapkan perubahan nilai volatil solid (VS) yang lebih rendah adalah 20,21 gr/L selama terjadi proses intermediate sebelum pembentukan biogas. Reaktor dapat dijadikan sebagai penyimpan limbah karena penurunan VS sangat rendah.
Copyrights © 2016