Pendidikan karakter adalah bentuk kegiatan manusia di mana tindakan yang mendidik dilakukan untuk generasi berikutnya. Salah satu tujuan pendidikan karakter adalah untuk memastikan bahwa setiap orang terus memperbaiki dirinya sendiri dan memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.Pendidikan karakter diupayakan dengan berbagai cara sejak dini dimulai dengan pengkondisian lingkungan dan pembiasaan perilaku. Fenomena perilaku menyimpang yang terjadi di lingkungan masyarakat beranekaragam. Perlu kontrol dan pengawasan dari kelompok masyarakat tertentu mulai dari keluarga dan sekolah. Anak dengan kurang pengawasan dan kasih sayang dapat berperilaku menyimpang seperti menirukan adegan LGBT dan sebagainya. Orang yang memiliki orientasi seksual menyimpang, dengan melakukan perilaku seksual menyimpang yang disebut sebagai kelompok LGBT. LGBT telah lama digolongkan sebagai salah satu bentuk penyimpangan orientasi seksual yang mengancam martabat manusia. Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku siswa terkait isu LGBT. Sekolah yang didirikan atau dikelola oleh organisasi religius mungkin mengadopsi pandangan konservatif terhadap LGBT berdasarkan ajaran agama mereka. Kegiatan sosilisasi dilaksanakan dengan tiga tahapan yaitu, Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Hasil dari kegiatan ini, memberikan pemahaman kepada Guru MI Kecamatan Menganti-Gresik tentang resiko dan dampak negatif LGBT, dengan melalui budaya sekolah yang terdiri dari budaya akademik, sosial, dan demokrasi.
Copyrights © 2024