Di Desa Pangkalan, Kabupaten Indramayu, petani udang sering menghadapi kesulitan dalam memantau kualitas air secara rutin dan efisien. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat Vokasi (ADMISI) dengan tujuan untuk mengimplementasikan alat monitoring kualitas air berbasis Internet of Things (IoT) pada tambak udang di desa tersebut. Sistem ini menggunakan sensor untuk mengukur 4 parameter kualitas air (pH, Suhu, Oksigen Terlarut, Salinitas) secara real-time, dan data yang diperoleh dikirimkan melalui aplikasi Blynk yang dapat diakses di perangkat mobile. Melalui pelatihan dan pendampingan, anggota BUMDES Sejahtera Abadi Pangkalan diberdayakan untuk memanfaatkan alat ini dalam pengelolaan tambak udang. Implementasi sistem monitoring IoT di Desa Pangkalan menunjukkan hasil yang positif, dengan pengelolaan kualitas air yang lebih efisien dan peningkatan hasil budidaya udang. Alat ini memberikan manfaat yang signifikan, antara lain peningkatan akurasi pemantauan kualitas air, deteksi masalah secara dini, dan pengurangan biaya operasional. Program ini diharapkan dapat diadopsi lebih luas untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas budidaya udang di daerah lain.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024