<![CDATA[Petani adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar atau konsumsi lokal. Petani berperan penting dalam proses produksi hingga distribusi hasil panen, namun sering mengalami kendala dalam pengelolaan keuangan. POKMAS Al-Fatihah Farm di Desa Jelbuk, Kabupaten Jember, berupaya mengkoordinasikan hasil pertanian agar dapat dijual dengan harga lebih tinggi. Akan tetapi, mereka menghadapi tantangan karena kurangnya pengetahuan dalam manajemen keuangan. Untuk itu, tim pengusul memberikan pelatihan pengelolaan keuangan yang mencakup pengenalan akun dalam akuntansi, pencatatan, hingga analisis hasil. Tujuan yaitu agar kelompok masyarakat mampu mengelola keuangan hasil panen dengan efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok. Metode yang digunakan adalah ABCD (Asset Based Community Development), yang memanfaatkan aset seperti pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki anggota masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola keuangan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota POKMAS Al-Fatihah Farm serta petani Desa Jelbuk dalam manajemen keuangan hasil pertanian. Setelah mengikuti pelatihan para peserta mampu menyusun rencana keuangan sederhana, melakukan pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta mengetahui prinsip-prinsip sederhana manajemen keuangan.]]>
Copyrights © 2024
