<![CDATA[Umumnya, batubara di Indonesia dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang biasa disebut batubara uap atau sebagai bahan baku industri baja. Meningkatnya permintaan bahan bakar batubara untuk industri menyebabkan PT Mitrabara Adiperdana Tbk., terus menerus meningkatkan produksinya. Batubara yang dihasilkan dari front penambangan pada umumnya tidak langsung dikirim ke konsumen sehingga batubara tersebut harus ditumpuk di tempat penumpukan yang disebut dengan istilah stockpile (Area timbunan). Permasalahan utama yang dihadapi PT Mitrabara Adiperdana Tbk., dalam penumpukan batubara pada stockpile adalah terjadinya peningkatan temperatur. Oleh sebab itu, perlu dilakukan analisis dampak apa saja yang terjadi pada area timbunan yang mempengaruhi kualitas batubara pada perusahaan ini. Metode penelitian diawali dengan mencari literatur laporan penelitian terdahulu dan data lainnya. Selanjutnya dilakukan observasi dan analisis kondisi di lapangan. Lokasi survey dilakukan di area PT Mitrabara Adiperdana Tbk., Kabupaten Malinau Kalimantan Utara. Pengambilan sampel dilakukan pada stockpile Muara Bengalon. Tahap ketiga dilakukan analisis data dalam menganalisis kualitas batubara di PT Mitrabara Adiperdana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan suhu batubara di stockpile. Pada pagi hari, suhu batubara berkisar antara 26,50ºC hingga 44,71ºC, sedangkan pada siang hari suhu meningkat menjadi 30,50ºC hingga 50,85ºC. Peningkatan suhu ini berdampak pada penurunan kualitas batubara, yang berpotensi menyebabkan swabakar]]>
Copyrights © 2024
