Perdarahan postpartum (PPH) adalah penyebab utama kematian ibu di dunia, termasuk di Indonesia, dengan atonia uteri sebagai salah satu faktor penyebab utama. Atonia uteri terjadi ketika rahim gagal berkontraksi setelah persalinan, menyebabkan perdarahan yang berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian PPH, dengan fokus pada atonia uteri, serta strategi pencegahannya. Penelitian ini menggunakan desain case-control dengan pendekatan kuantitatif yang menganalisis berbagai referensi dari artikel, jurnal, dan laporan yang relevan. Jumlah sampel sebanyak 200 catatan medis ibu nifas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2022-2024 yang terbagi dalam 100 kasus perdarahan dan 100 kontrol tanpa perdarahan, pengambilan data dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor risiko utama PPH meliputi usia ibu yang ekstrem (terlalu muda atau terlalu tua), riwayat persalinan sebelumnya, penggunaan alat bantu persalinan, dan adanya komplikasi selama persalinan seperti plasenta previa atau kelainan plasenta lainnya. Selain itu, faktor-faktor penyebab atonia uteri termasuk persalinan yang lama, kelainan bentuk rahim, serta penggunaan obat-obatan yang dapat menghambat kontraksi rahim. Upaya pencegahan terhadap PPH dan atonia uteri dapat dilakukan melalui pemberian obat uterotonik untuk merangsang kontraksi rahim, pengelolaan persalinan yang baik, serta pemantauan ketat ibu pasca persalinan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penanganan yang tepat, termasuk deteksi dini faktor risiko, pengelolaan persalinan yang optimal, serta pemantauan ketat pasca persalinan, sangat penting untuk menurunkan angka kematian ibu akibat PPH.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025