Kebiasaan minum teh setelah makan, terutama di kalangan remaja, dapat berdampak negatif pada proses absorpsi zat besi karena kadar tanin dalam teh. Zat besi adalah mineral penting untuk mencegah anemia, yang pada remaja dapat memengaruhi pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan kebiasaan tersebut dengan penyerapan zat besi dan risiko anemia pada remaja. Penelitian dilakukan menggunakan metode systematic review berdasarkan pedoman PRISMA 2020, dengan mencari literatur di PubMed dan Google Scholar menggunakan kata kunci seperti “tea consumption,” “iron absorption,” “anemia,” dan “adolescents.” Dari hasil pencarian, lima artikel yang relevan dianalisis lebih lanjut. Hasil analisis menunjukkan bahwa minum teh setelah makan secara signifikan mengurangi penyerapan zat besi, terutama pada remaja dengan asupan zat besi rendah, sehingga meningkatkan risiko anemia. Berdasarkan temuan ini, kebiasaan minum teh setelah makan perlu dihindari, dan edukasi mengenai waktu konsumsi teh yang tepat menjadi sangat penting untuk mencegah anemia dan memastikan remaja mendapatkan penyerapan zat besi yang optimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024