Peran auditor forensik dalam mendeteksi kecurangan diperlukan untuk mengungkap kecurangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi stakeholder, memberikan dampak finansial yang merugikan, dan merusak citra perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi auditor forensik, pengalaman auditor forensik, dan skeptisme profesional auditor forensik dalam mendeteksi kecurangan dengan penerapan sensitivitas etis sebagai variabel moderasi. Responden yang diteliti sebanyak 60 auditor forensik pada Kantor Akuntan Publik DKI Jakarta dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan menguji outer dan inner model menggunakan bantuan program Smart-PLS 4.0. Analisis outer model digunakan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas. Inner model digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kompetensi, pengalaman, dan skeptisme profesional auditor forensik mampu berpengaruh secara positif signifikan terhadap deteksi kecurangan. Namun, variabel sensitivitas etis tidak mampu memoderasi pengaruh kompetensi, pengalaman, dan skeptisme profesional auditor forensik terhadap deteksi kecurangan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025