Sektor perpajakan memiliki peran vital dalam pembangunan negara. Namun, Indonesia masih memiliki rasio pajak yang rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah belum optimalnya pemanfaatan potensi pajak daerah. Hal ini terjadi di Kota Yogyakarta, di mana potensi pajak kendaraan bermotor tinggi namun belum dimanfaatkan sepenuhnya karena kendala kewenangan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota. Skema opsen menjadi peluang sinergi dengan pemerintah kota untuk optimalisasi penerimaan pajak daerah. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi penerimaan daerah melalui opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) serta membandingkannya dengan skema dana bagi hasil sebelum UU HKPD. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Analisis terkait pemetaan potensi penerimaan opsen PKB meliputi analisis kinerja dan analisis potensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tax ratio masih sangat rendah, analisis kinerja PKB cukup efektif. Simulasi potensi opsen menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar 10% dibandingkan dengan skema dana bagi hasil. Kontribusi penelitian ini adalah dalam menyajikan potensi opsen secara kuantitatif melalui pemetaan potensi opsen PKB dan membandingkannya dengan skema Dana Bagi Hasil, dengan Kota Yogyakarta sebagai objek penelitian.
Copyrights © 2025