Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 2020, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat 9.325 kasus tuberkulosis Paru, dengan 5.587 kasus pada laki-laki dan 3.738 kasus pada perempuan. Angka penyakit tuberkulosis paru di Sulawesi selatan terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana variabel independen, yaitu kondisi fisik rumah, seperti pencahayaan dan ventilasi, kepadatan rumah, riwayat kontak serumah, dan kebiasaan merokok, berhubungan dengan variabel dependen, yaitu kasus tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional study Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 146. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara ventilasi dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,001 < = 0,05), pencahayaan dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,000 < = 0,05), kepadatan hunian dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,004 < = 0,05), kontak serumah dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,018 < = 0,05), kebiasaan merokok dengan kejadian tuberkulosis (p = 0,001 < = 0,05). Untuk masyarakat diharapkan membuat vetilasi yang sudah sesuai dengan aturan rumah sehat, mempunyai kesadaran untuk memperhatikan kondisi fisik rumah seperti pencahaan agar memenuhi syarat serta diharapkan diharapkan agar berhenti merokok karena rokok dapat membuat kekebalan tubuh menurun dan mudah terkena penyakit tuberkulosis.
Copyrights © 2024