Jumlah Baglog atau media tanam jamur 168.500 dan hasil produksi 96.700 kg menyatakan bahwa produksi dan hasil produksi jamur di Kabupaten Pangandaran masih kurang dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain yang ada di Jawa Barat. Para petani jamur merang masih bergantung pada keaadaan seperti alat yang terbatas, pengendalian suhu seadanya dan keterbatasannya alat untuk mengatasi cuaca ekstrim yang dapat mempengaruhi pengembangan jamur tersebut dan sampai saat ini belum melakukan strategi pengembangan jamur merang yang diusahakannya. Tujuan dari penelitian ini untuk: 1. Mengetahui faktor internal (Kekuatan, Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang, Ancaman) dalam pengembangan agribisnis jamur merang di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. 2. Merumuskan strategi alternatif yang tepat digunakan dalam pengembangan agribisnis jamur merang di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dan jenis penelitiannya secara kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat penggambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Hasil penelitian adalah usaha tani Jamur Merang di Desa sindangwangi Kecamatan Padaherang Kabupaten Kabupaten pangandaran yaitu Usaha tani ini merupakan Usaha jamur merang satu satunya di padaherang, Faktor Peluang yang ada pada Usahatani Jamur Merang di Desa sindangwangi Kecamatan Padaherang Kabupaten pangandaran yaitu Mempunyai pelanggan tetap, Lokasi usaha yang strategi Dukungan dari pemerintah Membuat Inovasi makanan jamur Permintaan pasar semakin meningkat. Strategi pengembangan usaha tani Jamur Merang di Desa sindangwangi Kecamatan Padaherang Kabupaten pangandaran yaitu berada di dalam Kuadran I, yang berarti usaha tani Jamur Merang mendukung untuk berada diposisi kuat atau strategi yang diterapkan adalah Agresif (Strategi Berorientasi Pertumbuhan).
Copyrights © 2025