ABSTRAK Latar Belakang: Menurut WHO (2021), pada tahun 2020 prevalensi balita yang mengalami stunting sekitar 149 juta orang. Prevalensi stunting di Indonesia pada pertengahan tahun 2023 sebesar 21,26%., Prevalensi stunting di Sulawesi Barat sebesar 30.3% (4.840.045) tahun 2023. Jumlah kasus stunting di Kabupaten Majene pada pertengahan tahun 2024 sebesar 5507 kasus dan di Puskesmas Banggae I sebesar 478 kasus. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan upaya kader posyandu dalam pencegahan stunting melalui media sosial di Puskesmas Banggae I Kabupaten Majene. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 106 responden dengan pengambilan sampel dengan tehnik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dari tanggal 20 November sampai dengan 20 Desember 2024. Hasil: Tingkat pengetahuan berpengaruh signifikan terahadap upaya pencegahan (p=0.000). ABSTRACT Background: According to WHO (2021), in 2020 the prevalence of stunted toddlers is around 149 million people. The prevalence of stunting in Indonesia in mid-2023 was 21.26%. The prevalence of stunting in West Sulawesi was 30.3% (4,840,045) in 2023. The number of stunting cases in Majene Regency in mid-2024 was 5507 cases and at the Banggae I Health Center was 478 cases. Objective: To analyze the relationship between knowledge and efforts of posyandu cadres in preventing stunting through social media at Puskesmas Banggae I, Majene Regency. Method: This research is a quantitative study with a Cross Sectional Study design. The sample in this study were 106 respondents with sampling with total sampling technique. This research was conducted for 1 month from November 20 to December 20, 2024. Results: The level of knowledge has a significant effect on prevention efforts (p=0.000).
Copyrights © 2025