Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Vol. 1 No. 1 (2025): Student Journal

Pemanfaatan Geopolimer untuk Meningkatkan Kualitas Agregat Kasar Daur Ulang sebagai Bahan Penyusun Beton

Aninda Afifah Nur Azizah (Unknown)
Eva Arifi (Unknown)
Ari Wibowo (Unknown)



Article Info

Publish Date
21 Jan 2025

Abstract

Beton merupakan salah satu elemen dari mata rantai pasok konstruksi yang memerlukan perhatian. Dalam proses produksinya seringkali menghasilkan sisa beton yang akan menjadi limbah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah  mendaur ulang agregat atau Recycled Coarsed Aggregate (RCA). RCA diperoleh dari penghancuran limbah beton konstruksi. Penggunaan RCA dilakukan untuk menggantikan Natural Coarse Aggregate (NCA) sebagai material penyusun beton. Namun, RCA memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan NCA karena kandungan mortar residu yang masih melekat pada agregat. Biasanya RCA juga menunjukkan porositas dan penyerapan air yang lebih tinggi. Salah satu perlakuan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas RCA adalah menggunakan geopolimer sebagai coating agregat kasar daur ulang. Penelitian ini menggunakan fly ash yang direaksikan dengan alkali aktivator berupa NaOH dan Na2SiO3 dengan perbandingan 1:2,5. Molaritas sebesar 12 Mol. Variasi solid-liquid ratio adalah 1,67; 2; dan 2,5. Lama perendaman selama 5 menit. Parameter yang digunakan dalam menentukan kualitas RCA yaitu, sifat fisik, mekanik, dan mikrostruktur RCA. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa geopolimer sebagai coating dapat meningkatkan kualitas pada agregat kasar daur ulang. Dibuktikan dengan peningkatan efektivitas penyerapan agregat kasar daur ulang setelah coating mencapai 38,59%. Selain itu, coating geopolimer meningkatkan berat isi sebesar 1,86%. Kemudian nilai Aggregate Crushing Value (ACV) menjadi lebih baik dibandingkan dengan agregat tanpa coating geopolimer. Geopolimer juga dapat mengisi pori dari mortar yang menempel pada agregat menggunakan pengujian Scanning Electron Microscope (SEM). Variasi S/L 2,5 adalah nilai yang optimal berdasarkan faktor penyerapannya. Hal tersebut disebabkan karena semakin tinggi nilai S/L, maka geopolimer akan lebih kental sehingga mampu mengisi pori pada agregat kasar daur ulang dan meningkatkan sifat fisiknya. Sedangkan semakin kecil nilai S/L, geopolimer akan semakin cair, tetapi dapat meningkatkan sifat mekanik agregat kasar daur ulang. Kata kunci: Agregat kasar daur ulang, geopolimer, Aggregate Crushing Value (ACV), Scanning Electron Microscope (SEM).

Copyrights © 2025