Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kearifan masyarakat dalam ritual untuk menghadapi ancaman erupsi Merapi di Wilayah Cangkringan dan  menemukan makna pendidikan yang tersirat di dalam nilai-nilai ritual yang dimiliki masyarakat Cangkringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menemukan nilai-nilai pendidikan yang tersirat didalam ritual masyarakat untuk menghadapi ancaman erupsi Merapi di wilayah Cangkringan. Informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Cangkringan, juru kunci gunung Merapi, tokoh masyarakat Cangkringan. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara partisipan dan wawancara secara deskriptif dan terstruktur. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis domain, taksonomik, komponensial, dan tema kultur. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya Jawa telah mengakar bertahun-tahun dan mendarah daging bagi masyarakat Cangkringan. Sikap masyarakat Cangkringan memiliki kearifan lokal sendiri yang dilandasi dengan nasihat-nasihat turun-temurun oleh nenek moyang, sehingga sampai sekarang masih tetap hidup meskipun di tengah-tengah masyarakat modern. Kepercayaan masyarakat terhadap kearifan lokal, dapat dilihat pada beberapa ritual yang dilakukan. Ritual tersebut berupa upacara keagamaan, upacara labuhan, dan lain sebagainya. Semua itu merupakan representasi dari nilai-nilai pendidikan yang paling mendasar dan mendalam untuk selalu menjaga alam, yaitu nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, dan hormat kepada lingkungan. Tempat dimana mereka tinggal, hidup bersama, supaya tercapai keselarasan lahir dan batin.
Copyrights © 2017