Penelitian ini menyelidiki bagaimana sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) mempengaruhi transparansi dan akuntabilitas pemerintah di Indonesia. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini, di mana 45 pegawai pemerintah diminta untuk memberikan data dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan 1-5 pada skala Likert untuk mengukur respon. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS versi 25. Statistik deskriptif, korelasi, dan analisis regresi dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara sistem whistleblowing dengan transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Lebih khusus lagi, sistem whistleblowing tampaknya menjadi prediktor yang signifikan secara statistik untuk transparansi pemerintah, dengan nilai β sebesar 0,62 pada p <0,001, dan akuntabilitas pemerintah, dengan nilai β sebesar 0,58 pada p <0,001. Oleh karena itu, temuan ini menunjukkan bahwa sistem pelaporan pelanggaran yang efektif berkontribusi pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas di dalam lembaga pemerintah. Oleh karena itu, studi ini menekankan perlunya implementasi dan pemeliharaan mekanisme yang efektif untuk pelaporan pelanggaran untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik di sektor publik Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025