Diabetes melitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Pengobatan pada pasien diabetes, merupakan pengobatan seumur hidup yang membutuhkan lebih dari satu jenis obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kejadian DRPs yang meliputi obat tanpa indikasi, indikasi tanpa obat, ketidaktepatan dosis dan interaksi obat. Penelitian ini merupakan studi non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis pasien rawat jalan periode 2022. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi meliputi pasien rawat jalan yang didiagnosa DM tipe 2 dengan atau tanpa penyakit penyerta, pasien menerima terapi minimal 2 obat dan pasien dengan data rekam medis lengkap. Data dievaluasi secara deskriptif dalam bentuk persentase. Jumlah pasien yang memenuhi inklusi sebanyak 340 pasien. Berdasarkan hasil penelitian, obat hipoglikemik yang banyak didapatkan oleh pasien adalah metformin sebanyak 82 pasien (24,42%) dan kombinasi metformin+glimepiride sebanyak 102 pasien (30,09%). Obat lain (non antidiabetes) yang paling banyak didapatkan oleh pasien yaitu lansoprazole sebanyak 107 pasien (8,81%). Jumlah pasien yang mengalami DRPs sebanyak 183 pasien (53,82%) dan 157 pasien (46,18%) tidak mengalami DRPs. DRPs kategori kategori indikasi tanpa obat sebesar 26 kasus (10,20%) ,obat tanpa indikasi 5 kasus (2,05%), dosis kurang 0 kasus (0%) dan dosis lebih 0 kasus (0%), serta interaksi obat potensial sebanyak 224 kasus (87,84%).
Copyrights © 2024