<![CDATA[Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi penyokong utama ekonomi tidak hanya mencerminkan kontribusi mereka dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bagaimana mereka menjadi katalisator bagi inklusi sosial dan pembangunan berkelanjutan. UMKM tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga berperan dalam membangun komunitas yang berkelanjutan, mendukung kemandirian lokal, dan memperkuat ikatan sosial. Berdasarkan data terakhir pusat statistik Provinsi Sulawesi Utara diketahui jumlah pelaku UMKM adalah sebanyak 53.303 usaha, sedangkan di Manado sendiri sebanyak 3.591 pelaku usaha. Untuk mendukung kemandirian dan perkembangan UMKM, perlu adanya peningkatan pengetahuan, sdm dan juga fasilitas bagi usaha yang dijalankan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan sebagian besar pelaku UMKM masih melakukan pembayaran yang tidak terkelola dengan baik. adapun pelaku UMKM yang sudah menerapkan sistem digital payment harus mengeluarkan biaya yang besar dikarenakan saat ini sebagian aplikasi yang ada adalah aplikasi yang berbayar. Berdasarkan uraian tersebut penulis akan mengusulkan pengembangan aplikasi digital payment serta pendampingan kepada pelaku UMKM dengan menerapkan metode intervensi CBPR untuk mencoba menanamkan kebiasan pengelolaan uang hasil penjualan pada pelaku UMKM dengan lebih baik, serta metode CBPR bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sesuai yang didefiniskan oleh subjek.]]>
Copyrights © 2025
