Pembahasan pada artikel ini adalah melihat bagaiamana konteks budaya Jawa yang diadopsi oleh arsitektur gereja katolik. Perpaduan unik antara unsur tradisional Jawa dan simbolisme Kristiani dapat dilihat dalam konteks budaya Jawa dan pengaruhnya terhadap desain gereja. Perpaduan budaya ini tidak hanya mencerminkan sejarah konolialisme dan sinkretisme agama di pulau Jawa, namun menyoroti bagaimana pengadaptasi budaya dapat terwujud dalam bentuk arsitektur gereja. Pengaruh budaya Jawa dalam arsitektur gereja terlihat pada penggunaan elemen tradisional Jawa, seperti struktur atap yang khas dan ukiran yang menghiasi fasad gereja. Ciri-ciri desain ini juga sering dipadukan dengan simbol- simbol dan ornamen bertema kekristenan pada bangunan gereja sehingga, menciptakan keharmonisan antara iman gereja dan budaya setempat. Pengadopsian budaya Jawa yang dapat dilihat pada arsitektur Gereja St. Paulus Sendangguwo di Semarang. Gereja ini menampilkan perpaduan antara arsitektur gereja dan budaya Jawa yang terlihat pada penggunaan bentuk atap dan ornamen ragam hias pada area altar gereja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahawa Gereja Katolik St. Paulus Sendangguwo mampu beradaptasi dengan lingkungan setempat demi untuk pewartaan Injil.
Copyrights © 2025