Kebakaran adalah musibah yang tidak dapat kita prediksi kapan terjadinya, dimana api tidak dapat kita kendalikan dan menimbulkan kerugian. Hal yang berpotensi terjadinya kebakaran di laboratorium stasiun luar angkasa adalah konsleting listrik dan percikan api yang dapat menyambar hal-hal yang mudah terbakar. Penanggulangan kebakaran secara konvensional menggunakan alat pemadam api hanya dapat dilakukan ketika terdapat personel yang melihat kebakaran tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibuat alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini kebakaran menggunakan kamera Thermal dan sensor asap. Alat ini telah dilakukan pengujian hardware dan software. Rangkaian yang diuji menggunakan program rangkaian mikrokontroler ESP32, kamerathermal, sensor asap MQ-2 dan sensor flame. Sensor flame digunakan untuk mendeteksi titik api. Sensor api nantinya di kombinasi dengan sensor gas untuk dapat mendeteksi api dan gas/asap. Sensor api ini dapat membantu sensor thermal camera AMG8833 untuk memastikan jika objek yang dideteksi adalah api. Pengujian dilakukan pada pada tiga kondisi uji yaitu mendeteksi cahaya api, cahaya matahari, cahaya lampu flash handphone. Pengujian bertujuan untuk membedakan cahaya api, matahari, dan lampu flash handphone. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa setiap sensor pada alat dapat bekerja dengan baik. Hal ini ditunjukan oleh rangkaian sensor flame output ”active low” sinyal output yang dihasilkan sensor saat kondisi yang terdeteksi terpenuhi atau dalam keadaan aktif. Nilai output MQ-2 yang muncul saat mendeteksi kondisi normal dengangrafik warna biru sedangkan saat mendeteksi asap grafik berwarna orange berada diatas grafik warna biru. Sensor AMG8833 menunjukan saat dalam keadaan normal.
Copyrights © 2024