Puskesmas Tigo Baleh merupakan salah satu puskesmas di Kota Bukittinggi yang mendapatkan capaian SPM Hipertensi paling rendah pada tahun 2022, yaitu dengan capaian 20% dari target 100%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan SPM Hipertensi di Puskesmas Tigo Baleh Kota Bukittinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan informan penelitian sebanyak 6 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Pegolahan data dengan mereduksi, menyajikan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian input menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana masih belum mencukupi seperti ketersediaan media edukasi dan pemanfaatan dana DAK yang belum optimal. Proses pelaksanaan SPM Hipertensi di Puskesmas Tigo Baleh sudah mengacu kepada Permenkes RI Nomor 4 Tahun 2019. Kendala pada proses pendataan dilapangan yaitu target sasaran dari data pusdatin yang tidak sesuai dengan kondisi dilapangan. Skrining faktor risiko telah dilakukan namun penderita hipertensi tidak rutin datang ke puskesmas dan posbindu. Edukasi kesehatan telah dilakukan namun belum maksimal karena terkendala dalam mengumpulkan audiens. Output pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal pada penderita Hipertensi belum tercapai dengan maksimal. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan SPM Hipertensi di Puskesmas Tigo sudah berjalan dengan cukup baik, namun belum efektif pada pelaksanaanya karena masih ditemukan kendala seperti kurangnya kesadaran masyakarat untuk melakukan skrining kesehatan sejak dini. Diharapkan puskesmas dapat melakukan pemetaan kembali terkait target sasaran, mengoptimalkan edukasi agar meningkatkan kesadaran masyarakat, serta mencek kembali ketersediaan media edukasi.Kata kunci : SPM, Hipertensi, Puskesmas
Copyrights © 2024