Perkembangan partai politik Islam di Indonesia bergerak secara fluktuatif, namun kemampuan elektabilitasnya selalu berada jauh dari partai nasionalis, persentase suaranya cenderung stagnan dan tetap sulit bersaing dengan partai-partai nasionalis. Kondisi ini didorong oleh berbagai faktor yaitu konflik internal, kasus korupsi, isu radikalisme, lemahnya institusionalisasi partai, kaderisasi yang tidak berkelanjutan, program politik kerakyatan yang bias, peluasan paham Islam moderat, penguatan ormas Islam dan ekspansi elektoral partai-partai nasionalis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan mix methode dengan metode sequential exploratory yang memadukan analisis kualitatif dengan analisis kuantitatif. Penelitian ini menemukan bahwa hampir semua partai politik Islam di Indonesia mampu membaca berbagai peluang, ancaman, kekurangan dan kelebihan dari partai Islam di Indonesia pada pemilu 2024, sehingga sebagian besar strateginya lebih banyak didominasi oleh strategi ofensif, defensif, campuran serta kampanye politik secara bersamaan melalui strategi kampanye sebagai partai politik terbuka, strategi kampanye politik programatik, strategi politik oposisi dan koalisi, perluasan segmentasi pemilih muda dan penguatan kaderisasi internal serta upaya-upaya konstruktif dalam menghadapi politik identitas yang berbasis SARA
Copyrights © 2025