Latar belakang: Salah satu dampak sistem pembelajaran bauran pada pandemi Covid-19 adalah meningkatnya gangguan muskuloskeletal. Nyeri leher menjadi salah satu gangguan muskuloskeletal tertinggi yang terjadi pada anak usia di atas 12 tahun. Lama penggunaan gawai berhubungan dengan peningkatan risiko nyeri leher dan menyebabkan otot leher menerima beban berat secara berulang terus menerus. Dynamic neck exercise dan kinesio taping dapat menjadi pilihan intervensi untuk mengatasi keluhan tersebut. Neck Disability Index merupakan pengukuran. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dynamic neck exercise dan kinesio taping terhadap kemampuan fungsional leher anak usia 12-17 tahun. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pre dan post-design. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling dengan jumlah sampel 26 responden yang dibagi dalam 2 kelompok perlakuan. Hasil: Hasil mean pre-test kelompok dynamic neck exercise dan kinesio taping masing-masing adalah 6±7,07 dan 8,57±6,30 sedangkan nilai mean post-test masing-masing kelompok adalah 5,27±6,37 dan 0,508±0,96. Hasil uji hipotesis menggunakan Wilcoxon nilai p-value untuk kelompok dynamic neck exercise sebesar 0,001 dan kelompok perlakuan kinesio taping 0,002. Sedangkan hasil uji Mann-Whitney menunjukkan nilai p-value 0,000. Kesimpulan: Terdapat pengaruh signifikan sebelum dan sesudah intervensi pada dua kelompok serta terdapat perbedaan bermakna.
Copyrights © 2024