Konflik antara Ukraina-Rusia dimulai saat serangan dilakukan di sejumlah kota di negara Ukraina. Peperangan tersebut menyebabkan banyaknya rumah penduduk dan fasilitas umum yang rusak. Diperkirakan ribuan orang meninggal dunia, dan ribuan lainnya mengungsi ke tempat yang lebih aman. Peristiwa konflik tersebut merupakan bencana kemanusiaan yang membutuhkan advokasi terutama melalui media massa. Salah satu caranya adalah melalui fotografi jurnalistik. Dalam jurnalisme perang, jurnalis mengeksploitasi kekerasan yang tampak dibanding kekerasan yang tidak tampak. Selain itu, kondisi kota yang rusak, tempat pengungsian, dan juga korban terdampak merupakan unsur yang memiliki nilai berita. Fotojurnalistik perang seringkali digunakan untuk menyentuh emosi yang melihat dan juga dibuat untuk memanipulasi untuk memihak pihak yang diinginkan untuk media. Tulisan ini dibuat untuk menganalisis hasil dari fotojurnalis yang berkaitan dengan perang Ukraina-Rusia dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes, dan membantu menyebarluaskan tentang apa yang telah terjadi di lokasi kejadian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif untuk memahami penggambaran dampak perang Rusia-Ukraina dalam fotografi jurnalistik di website Felipe Dana.
Copyrights © 2024