Sanitasi di Muara Gembong tergolong ‘belum layak’ karena toilet tidak terhubung dengan sistem pembuangan yang memadai, dan unit pengumpulan desentralisasi tidak sesuai standar nasional. Oleh karena itu, pengolahan lumpur tinja setempat dari sumbernya penting untuk meningkatkan akses sanitasi layak. Penggunaan Black Soldier Fly Larvaes (BSFL) untuk mengolah lumpur tinja merupakan pendekatan inovatif guna mengurangi volume lumpur tinja dan menghasilkan produk yang tinggi protein sebagai pakan ternak. Namun, lumpur tinja sebagai substrat BSFL tidak mendukung pertumbuhan optimal larva karena kandungan nutrisinya rendah. Untuk meningkatkan nutrisi, co-substrate berupa limbah perikanan (IKN) dan buah pidada (PDD) ditambahkan. Tujuh variasi substrat diformulasikan, dan sekitar 100 mg substrat/larva/hari diberikan selama 12 hari. Kinerja BSFL dipantau melalui survival rate (SR), waste reduction rate (WR), dan biomass conversion rate (BCR). Hasil menunjukkan penambahan IKN secara signifikan meningkatkan kinerja BSFL (P < 0,05), dengan substrat 50% lumpur tinja + 50% IKN memberikan nilai SR, WR, dan BCR tertinggi. Sebaliknya, penambahan PDD menurunkan SR dan WR, terutama pada varian 50% lumpur tinja + 50% PDD (F1-S1).
Copyrights © 2024