Perkembangan media sosial di era teknologi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan remaja, khususnya remaja perempuan. Media sosial tidak hanya menjadi sarana komunikasi dan ekspresi diri, tetapi juga dapat meningkatkan tekanan sosial akibat standar kecantikan, gaya hidup, dan validasi sosial yang terus-menerus diekspos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepribadian dan penggunaan media sosial terhadap tingkat tekanan sosial yang dialami oleh remaja perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang melibatkan responden dari kalangan remaja perempuan di Indonesia. Analisis data dilakukan menggunakan teknik regresi linear untuk menguji hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian, terutama dimensi neurotisme dan ekstroversi, memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat tekanan sosial yang dialami remaja perempuan dalam menggunakan media sosial. Individu dengan tingkat neurotisme tinggi lebih rentan terhadap kecemasan sosial dan perbandingan sosial negatif, sedangkan individu ekstrovert cenderung lebih adaptif dalam menghadapi dinamika sosial di media digital. Selain itu, intensitas penggunaan media sosial juga berkontribusi terhadap tekanan sosial, terutama pada platform yang menonjolkan citra tubuh dan gaya hidup ideal. Temuan ini menegaskan bahwa faktor kepribadian dan pola interaksi di media sosial memainkan peran penting dalam membentuk kesejahteraan psikologis remaja perempuan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami bagaimana media sosial dan faktor kepribadian mempengaruhi tekanan sosial pada remaja perempuan, serta implikasinya bagi kesehatan mental mereka. Implikasi penelitian ini dapat digunakan oleh pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan dalam merancang strategi yang lebih efektif untuk membantu remaja menghadapi tekanan sosial di era digital.
Copyrights © 2025