Angka kematian akibat henti jantung di luar rumah sakit meningkat karena masyarakat awam tidak mampu mengenali kondisi henti jantung dan memberikan pertolongan bantuan hidup dasar dengan segera. Henti jantung merupakan kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian. Pentingnya memberikan pelatihan kepada masyarakat sebagai tenaga penolong awam dapat meningkatkan harapan hidup korban yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit. Responden dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah anggota Kodim 0119 Bener Meriah yang berjumlah 30 orang. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu pada tahap awal dilakukan pretest dengan membagikan kuesioner pengetahuan tentang bantuan hidup dasar, kemudian responden diberikan materi penyuluhan dan demonstrasi melakukan bantuan hidup dasar dengan menggunakan phantom RJP. Selanjutnya responden melakukan praktik langsung melakukan bantuan hidup dasar dengan menggunakan media phantom RJP, dan di akhir kegiatan dilakukan posttest untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan responden setelah mengikuti penyuluhan dan pelatihan. Hasil yang didapatkan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan bantuan hidup dasar. Pelatihan bantuan hidup dasar pada tentara penting karena akan tercipta tenaga penolong awam yang mampu mengenali kondisi henti jantung, melakukan upaya bantuan hidup dasar sedini mungkin, melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat dengan cepat dan tepat serta diharapkan para tentara dapat meneruskan pengetahuan dan keterampilan tentang bantuan hidup dasar kepada masyarakat sekitar. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan bantuan hidup dasar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam upaya memberikan pertolongan pada korban henti jantung di luar rumah sakit.
Copyrights © 2024